Sebenarnya olahraga tidak perlu dijadikan satu momok oleh karena perasaan gerah, keringat, serta “terengah-engah” kehabisan napas yang diakibatkannya, sehingga membuatnya menyakitkan bahkan membosankan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa kurang lebih 30% dari mereka yang mencoba memulai berolahraga secara rutin, akan putus asa lalu berhenti berusaha. Tentunya banyak faktor yang menentukan mengapa hal ini terjadi. Di antaranya adalah gaya hidup, perilaku, pertukaran pekerjaan, problem keluarga, dan sebagainya.
Walaupun banyak kendala yang dapat menurunkan semangat, jika Anda memang ingin berolahraga secara rutin dan menyenangkan, maka...MULAILAH!
Mantapkan keyakinan bahwa Anda memang memerlukan olahraga secara rutin karena olahraga dapat
meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Keyakinan yang kuat adalah pendorong semangat yang kuat.
Usahakan agar waktu olahraga adalah waktu yang tepat, Contohnya, ada yang lebih senang berolahraga pada pagi hari karena digairahkan untuk hidup bersemangat sepanjang hari. Ada pula yang senang berolahraga pada sore atau petang hari untuk menghilangkan ketegangan yang dialaminya sepanjang hari. Para Psikoterapis menganjurkan agar olahraga dilakukan pada waktu seseorang merasa paling kurang bergairah di hari itu.
Penelitian Asuransi Jiwa Toronto menunjukkan bahwa 45% dari 1800 subjek yang disurveinya berhenti berolahraga karena tidak punya waktu untuk itu. Akan tetapi, riset Harris menunjukkan bahwa mereka yang tidak aktif berolahraga memiliki waktu luang sebanyak yang dimiliki mereka yang aktif berolahraga. Tentukanlah waktu yang tepat dan laksanakanlah keputusan itu secara konsekuen.
Lalu mulailah dengan sesuatu yang Anda dan pasangan Anda senangi serta mudah lakukan. Memang ada baiknya dicari pasangan yang memiliki tujuan yang sama agar ada yang dapat memberi semangat.
Alasan besar yang menyebabkan orang berhenti berolahraga adalah target yang tidak realistis. Mulailah dengan sesuatu yang tidak terlalu menuntut, tetapi jangan juga terlalu kendur. Setelah itu secara bertahap tingkatkanlah target itu. Jangan buat target yang berlebihan misalnya lari marathon 42 km, berenang sampai 40 keliling kolam renang, badminton 5 set sekaligus, dan sebagainya. Pertama-tama, berkonsentrasilah pada jumlah waktu yang Anda pergunakan lebih daripada berapa keraskah Anda berolahraga.
Ingat bahwa kompetisi yang berlebihan dapat menambah stres kepada stres yang telah telah ada. Ini pun dapat mematahkan semangat nantinya. Oleh karena itu, kalaupun kompetisi dapat mempertahankan semangat, berkompetisilah secara sehat dan wajar.
Lewatilah masa-masa kritis dalam perkembangan kebiasaan olahraga dengan memberikan pengharapan atau hadiah kepada diri atas pencapaian yang telah Anda peroleh, sebelum olahraga itu sendiri dapat menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Ini penting pada awal perkembangan kerutinan olahraga.
Adakan variasi dalam kegiatan olahraga. Cari dan lakukanlah sesuatu yang lain dan berbeda, akan tetapi tetap menyenangkan. Pengalaman yang baru dapat memberikan semangat yang baru pula. Cobalah hiking, memotong rumput, berkebun, berenang, lari lintas alam, dan sebagainya.
Hindarilah faktor-faktor pematah semangat dan penyebab drop-out lainnya seperti kurang istirahat, rasa bosan, kebiasaan merokok, dan lain-lain. Seseorang yang telah lama tidak berolahraga atau mengidap penyakit jantung atau penyakit lainnya berbahaya karena pergerakan, perlu berkonsultasi kepada dokter.
Jadi, jika Anda ingin berolahraga secara rutin, ingat... MULAILAH!