Betulkah bahwa tubuh sanggup menghasilkan kolesterol sebanyak yang diperlukan? Kolesterol memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh, di antaranya adalah:
(1) Sebagai pelindung otak. 11% dari berat otak adalah kolesterol.
(2) Bersama dengan zat gizi lainnya, kolesterol dan sinar matahari membentuk vitamin D.
(3) Merupakan bahan penting bagi pembentukan hormon seks dalam tubuh.
(4) Perlu dalam pembentukan asam empedu yang befungsi untuk mencerna lemak.
(5) Membawa lemak ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.
(6) Membentuk sel darah putih.
(7) Mencegah penguapan air dari kulit, dan sebagainya.
Kolesterol yang ada dalam tubuh dapat berasal dari makanan atau dari tubuh itu sendiri. Tubuh kita dapat memenuhi kebutuhan kolesterolnya dengan membuatnya sendiri. Dengan demikian, sebenarnya kita tidak perlu memakan kolesterol. Tubuh dapat membuat 2000-3000 mg kolesterol per hari jika memang jumlah inilah yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh.
Kadar kolesterol dalam darah berhubungan erat dengan penyakit jantung karena kolesterol dapat menyumbat pembuluh darah. Penyumbatan ini terjadi dengan pelbagai alasan yang kompleks. Beberapa di antarannya adalah: faktor keturunan, kurang olahraga, rokok, makanan, dan sebagainya. Penyumbatan bukan hanya terjadi pada orang berusia lanjut saja, akan tetapi dapat juga terjadi pada remaja.
(1) Masa menstruasi dan menopause pada wanita.
(2) Setelah usia 25 tahun pada pria.
(3) Adanya penyakit jantung pada anggota keluarga.
(4) Tidak aktifnya kelenjar tiroid.
(5) Berat tubuh naik.
(6) Terlalu banyak makan protein dan lemak hewani.
(7) Terlalu banyak makan makanan manis.
(8) Terlalu banyak minum alkohol.
(9) Terlalu banyak makan apa pun.
(10) Dalam keadaan semua jenis stres.
(11) Olahraga yang tidak teratur.
Perubahan cara makan dapat menurunkan jumlah kolesterol dalam darah. Walaupun kolesterol bukanlah satu-satunya penyebab sakit jantung, akan tetapi penurunan kadar kolesterol dalam darah dapat menurunkan peluang seseorang untuk mengidap penyakit ini.
Makanan berlemak yang dimakan pada malam hari sebelum tidur, akan meningkatkan kadar lemak dalam darah sampai selama 72 jam. Makanan yang berlemak sebaiknya diimbangi oleh pergerakan tubuh.
Dalam satu riset di Harvard University, para mahasiswa kedokterannya diberi makan 5000 kalori per hari yang merupakan jatah makanan para kuli kasar. Akan tetapi, mereka berolahraga dengan cukup untuk mempertahankan berat tubuh dan kadar kolesterol dalam darah mereka. Hasil riset menunjukkan bahwa pada saat mereka berhenti berolahraga, maka berat tubuh mereka pun akan naik. Demikian juga kadar kolesterol dalam darahnya.
Di samping mengurangi jumlah kolesterol dalam makanan, olahraga yang baik dan teratur dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Jadi, memang benar bahwa kita dapat mengontrol kadar kolesterol dalam darah kita.