Tidak sedikit orang yang ingin memcoba berhenti merokok, entah karena alasan ekonomi maupun kesehatan. Bagaimanapun kedua faktor tersebut merupakan fakta yang tidak terbantahkan, jelas dengan adanya anggran untuk rokok pasti mengurangi biaya untuk hal yang bermanfaat lainnya. Begitu pula dari aspek kesehatan, selain asapnya mengganggu orang yang bukan perokok, si perokok tersebut juga rentan terhadap gangguan pernafasan.
Seorang perokok memiliki peluang sebesar 5 – 17 kali untuk mati karena kanker paru-paru daripada yang bukan perokok. Besarnya peluang ini tergantung kepada jumlah rokok yang ia isap setiap harinya, pada umur berapa ia mulai merokok, dan seberapa dalam ia mengisap asap rokoknya.
Seorang perokok memiliki peluang sebesar 5 – 17 kali untuk mati karena kanker paru-paru daripada yang bukan perokok. Besarnya peluang ini tergantung kepada jumlah rokok yang ia isap setiap harinya, pada umur berapa ia mulai merokok, dan seberapa dalam ia mengisap asap rokoknya.
Sebenarnya banyak perokok yang menyadari dan mengakui bahwa rokok akan menimbulkan kanker dalam tubuh mereka. Tetapi, mereka tetap tidak mau berhenti merokok dengan alasan bahwa sudah terlambat bagi mereka untuk berhenti. Mereka merasa sudah terlambat karena percaya bahwa jika memang kanker telah terbentuk dalam tubuh mereka, maka tidak akan ada ampun lagi bagi mereka.
Dahulu, alasan mereka itu memang bisa diterima, mengingat pengetahuan tentang kanker paru-paru memang masih terbatas. Di samping itu, kanker paru-paru menyerang dengan diam-diam dan baru akan diketahui setelah berkembang sampai tingkat yang sangat membahayakan sehingga akan sangat kecil peluang bagi si penderita untuk disembuhkan. Namun, sekarang alasan tersebut di atas tidak dapat diterima lagi.
Satu riset besar membuktikan bahwa sel-sel normal akan berubah menjadi sel kanker jika dirangsang oleh asap rokok. Sel-sel kanker ini tidak akan berbahaya selama tidak menyebar ke daerah lainnya dalam tubuh. Pada tahap ini sel-sel kanker tersebut membutuhkan rangsangan yang terus-menerus, yang dalam hal ini adalah juga asap rokok, untuk tetap bisa hidup sebagai sel kanker. Akan tetapi, jika rangsangan ini dihentikan untuk jangka waktu 5 tahun atau lebih, maka sel-sel kanker tersebut akan mati lalu hancur.
Jika rangsangan tersebut terus-menerus ada, maka suatu saat sel-sel kanker yang tadinya jinak akan berubah menjadi ganas dengan menyebar ke seluruh tubuh. Sekali menjadi ganas sel-sel ini tidak akan mati walaupun rangsangan yang tadinya mereka butuhkan untuk hidup sama sekali tidak ada lagi. Riset besar yang menemukan fakta ini dilakukan oleh Dr. Oscar Auerbach selama 13 tahun di Veterans Administration Hospital di East Orange, New Jersey, AS.
Berbicara mengenai kanker paru-paru, seorang yang berhenti merokok pada waktunya dapat menghentikan proses perkembangan kanker ini dalam tubuhnya. Hal ini bukanlah satu-satunya keuntungan yang bisa didapat dari berhenti merokok.
Hanya dalam jangka waktu 6 jam setelah berhenti merokok, jantung dapat berkerja dengan lebih tenang (dengan normal). Dalam waktu sesingkat itu juga, peredaran darah ke kulit akan mengalami perbaikan, sehingga kulit akan tampak lebih sehat. Cobalah bandingkan kesegaran kulit seorang perokok berat dengan yang bukan perokok.
Dalam tempo 12 jam setelah berhenti merokok maka kadar karbon monoksida dalam darah akan menurun secara drastis. Ini penting sebab karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok akan mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen sampai sebesar 12%. Dengan demikian, Anda akan dapat bernapas lebih mudah dalam waktu singkat.
Beberapa minggu kemudian sakit kepala dan kejang lambung yang diakibatkan rokok akan menghilang. Batuk dan dahak pun akan lenyap. Stamina dan kebugaran akan membaik. Banyak perokok yang melaporkan bahwa dalam waktu yang tidak lama indera pengecap dan indera pencium mereka akan kembali, normal sehingga mereka dapat lebih menikmati makanan yang mereka santap serta wangi parfum yang ada di sekeliling mereka.
Keuntungan jangka panjangnya pun cukup besar. Hanya dalam tempo satu tahun maka risiko penyakit jantung akan turun drastis sebesar 33%. Dalam tempo 2-3 tahun, risiko untuk kanker paru-paru akan menurun sebesar 50%. Diperlukan waktu 10-15 tahun agar angka risiko kematian dini, kanker paru-paru dan risiko kanker mulut mendekati angka risiko seorang yang bukan perokok. Dengan demikian, setelah 10-15 tahun berhenti merokok maka keadaan tubuh si perokok akan seolah-olah seperti belum pernah merokok sama sekali. Proses perbaikan ini akan dipercepat oleh makanan yang baik, olahraga yang teratur, serta faktor-faktor lainnya.
Berhenti merokok bukanlah sesuatu yang mudah apalagi jika kebiasaan ini telah berakar dan melibatkan kecanduan fisiologis. Dengan penuh humor Mark Twain si penulis yang populer itu pernah berkata: “Sangatlah mudah untuk berhenti merokok. Saya telah mencobanya seribu kali.”
Nikotinlah yang membuat rokok bersifat mencandu. Setelah diisap maka nikotin itu akan mencapai otak dalam tempo 7,5 detik. Kemudian nikotin ini akan merangsang pengeluaran hormon adrenalin yang mempercepat denyut jantung dan pernapasan serta menaikkan tekanan darah.
Hal-hal yang sama jugalah yang terjadi dalam tubuh setelah meminum kopi. Perubahan-perubahan dalam tubuh tersebut akan menimbulkan perasaan tenang. Inilah sebabnya mengapa banyak orang menggunakan rokok dan kopi untuk memperoleh perasaan tenang dan untuk memperoleh kembali gairah hidup. Dengan demikian, mereka akan kecanduan sehingga tidak akan bisa berfungsi normal tanpa rokok maupun kopi.
Ada yang merokok agar terangsang untuk lebih “hidup”. Untuk berhenti merokok dia harus menggantikan rangsangan rokok itu dengan sesuatu yang baik seperti berolahraga jalan sebelum bekerja, menarik napas panjang-panjang, atau apa pun yang lainnya yang dapat mengembalikan semangatnya.
Ada yang merokok untuk menghilangkan stres. Boleh jadi, dia merasa bahwa tanpa rokok sebagai “tongkat penopang” dia tidak akan dapat berdiri tegak dalam masa krisis atau situasi yang menuntut keberanian dan percaya diri. Dia perlu meningkatkan kesehatannya sebab seorang yang sehat memiliki rasa percaya diri yang lebih besar.
Uraian selanjutnya akan menolong perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok sehingga dia dapat hidup dengan normal tanpa rokok sekalipun. Apakah Anda ingin terbebas dari kecanduan rokok? Jika jawabannya adalah ya maka uraian selanjutnya akan dapat menolong Anda membebaskan diri dari belenggu rokok.