Direktorat KSKK Kementerian Agama telah menerbitkan panduan dalam
implementasi Kurikulum Merdeka. Sejalan dengan pelaksanaan Kurikulum
Merdeka pada madrasah, Kementerian Agama telah menerbitkan sejumlah
panduan, meliputi:
- Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pada Madrasah
- Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)
- Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA)
- Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
- Profil Pelajaran Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA)
- Panduan Pengembangan dan Contoh Modul Ajar Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab
- Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka di Raudlatul Athfal (RA).
Panduan (P5) Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA) pada Madrasah ini dikembangkan dari Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Madrasah merupakan sekolah umum bercirikhas agama Islam, hal ini berkonsekwensi apa yang diatur dalam panduan Kemendikbudristek diberlakukan juga di madrasah, namun dengan beberapa adaptasi disesuaikan dengan karakteristik, kekhasan, dan kebutuhan madrasah. Nilai-nilai agama Islam diintegrasikan dalam penyusunan kurikulum untuk menumbuhkan jati diri dan kekhasan madrasah. Dengan demikian nilai-nilai agama menjadi warna dalam cara berfikir, bersikap dan bertindak ketika menyikapi situasi pendidikan dengan kebijakan dan praksis pendidikan di madrasah.
Salah satu kekhasan yang dituangkan dalam panduan ini adalah menambahkan nilai Rahmatan lil Alamin dalam P5. Nilai Rahmatan lil Alamin merupakan prinsip-prinsip sikap dan cara pandang dalam mengamalkan agama agar pola keberagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara berjalan semestinya sehingga kemaslahatan umum tetap terjaga seiring dengan perlindungan kemanusiaan dalam beragama. Projek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang terintegrasi dalam Profil Pelajar Pancasila bermaksud memastikan cara beragama lulusan madrasah bersifat moderat (tawassuṭ).
A. Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang selanjutnya disebut profil pelajar, merupakan pelajar yang memiliki pola pikir, bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia. Profil Pelajar juga memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir antara lain: berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasi, berkolaborasi, inovatif, kreatif, berliterasi informasi, berketakwaan, berakhlak mulia, dan moderat dalam keagamaan.
Profil pelajar memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, bersikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal dan menghargai tradisi. Kehadiran profil pelajar di tengah kehidupan mampu mewujudkan tatanan dunia yang penuh kedamaian dan kasih sayang. Profil pelajar selalu mengajak untuk merealisasikan kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan baik di dunia maupun akhirat bagi semua golongan umat manusia, bahkan seluruh alam semesta.
Profil pelajar dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Dalam konteks tersebut, profil pelajar memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di dalam pencapaian standar kompetensi lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan moderasi beragama.
Kompetensi profil pelajar memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke- 21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0, serta moderasi beragama. Dalam profil pelajar terdapat beberapa dimensi dan nilai yang menunjukkan bahwa profil pelajar tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia yang:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
- Berkebhinekaan global;
- Bergotong-royong;
- Mandiri;
- Bernalar kritis;
- Kreatif.
Sekaligus pelajar juga mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat, baik sebagai pelajar Indonesia maupun warga dunia. Nilai moderasi beragama ini meliputi:
- Berkeadaban (ta’addub);
- Keteladanan (qudwah);
- Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah);
- Mengambil jalan tengah (tawassuṭ);
- Berimbang (tawāzun);
- Lurus dan tegas (I’tidāl);
- Kesetaraan (musāwah);
- Musyawarah (syūra);
- Toleransi (tasāmuh);
- Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār);
Gambaran pelajar sebagaimana profil di atas dapat diilustrasikan berikut;
B. Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Prinsip-prinsip Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Dalam melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin satuan pendidikan menjalankan prinsip sebagai berikut:
- Holistik, berarti perancangan kegiatan secara utuh dalam sebuah tema dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahaminya secara mendalam.
- Kontekstual, berarti upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian.
- Berpusat pada peserta didik, berarti skenario pembelajaran mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran, yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya.
- Eksploratif, berarti semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas.
- Kebersamaan, berarti seluruh kegiatan dilaksanakan secara kolaboratif oleh warga madrasah dengan gotong royong dan saling bekerjasama.
- Keberagaman, berarti seluruh kegiatan di madrasah dilaksanakan dengan tetap menghargai perbedaan, kreatifitas, inovasi dan kearifan lokal secara inklusif dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Kemandirian, berarti seluruh kegiatan di madrasah merupakan prakarsa dari, oleh dan untuk warga madrasah.
- Kebermanfaatan berarti, seluruh kegiatan di madrasah harus berdampak positifbagi peserta didik, madrasah dan masyarakat.
- Religiusitas, berarti seluruh kegiatan di madrasah dilakukan dalam kontekspengabdian kepada Allah Swt.
dokumen pdf lengkap silakan unduh di bawah ini